MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING/PBL)

Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sering kali kita menggunakan sebuah model pembelajaran. Model pembelajaran inilah yang natinya akan membantu kita dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sebelumnya telah di susun. sebelum kita membahas lebih jauh tentang model belajar ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari model belajar. Menurut wikipedia yang dimaksud dengan model belajar adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model mengajar juga dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang dipakai  dalam penyususnan kurikulum, pengaturan materi peserta didik, dan untuk memberikan petunjuk kepada pendidik di kelas dalam mengelola pembelajaran dan pengelolaan lainya.


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu dari model pembelajaran yaitu Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) atau sering di singkat PBL. adapun Pengertian Problem Based Learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memakai masalah di dalam dunia di nyata sebagai suatu konteks yang dapat di pakai oleh siswa untuk belajar mengenai cara untuk berfikir kritis serta keterampilan dalam pemecahan masalah dan untuk mendapatkan pengetahuan serta konsep yang esensial dari materi pembelajaran. Pembelajaran berbasis masalah dipakai untuk merangsang cara berfikir tingkat tinggi dalam situasi yang berorientasi pada masalah. Peranan guru di dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan suatu masalah, mengajukan pertanyaan, serta memfasilitasi adanya penyelidikan dan dialog. Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang mengikutsertakan siswa dalam memecahkan suatu masalah melalui tahapan metode ilmiah sehingga siswa mampu mempelajari aspek pengetahuan yang berhubungan dengan sebuah masalah serta memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah. Problem Based Learning (PBL) merupakan proses pembelajaran di mana titik awal pembelajarannya di dasarkan pada masalah dalam kehidupan nyata dan selanjutnya dari masalah tersebut siswa akan dirangsang guna mempelajari masalah tersebut yang di dasarkan pada pengetahuan dan pengalaman baru.

Dalam pelaksanaannya model pembelajaran berbasis masalah memiliki suatu langkah yang sistematis yang dilakukan dengan 6 cara . Adapun Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah tersebut adalah :

1. Merumuskan masalah.
Pada proses ini peserta didik di tuntut untuk menentukan suatu masalah. Dalam penentuan masalah ini biasanya guru masih melakuakan bimbingan supaya tidak keluar dari topik yang di bahas dan selanjutnya masalah tersebut akan di pecahkan dalam proses pembelajaran.

2. Menganalisis masalah
Proses penganalisisan di lakukan dengan cara meninjau suatu masalah dengan kritis menggunakan berbagai sudut pandang.

3. Merumuskan hipotesis.
Pada Langkah ini  peserta didik di tuntut untuk merumuskan
berbagai kemungkinan pemecahan menggunakan pengetahuan
yang dimiliki.

4. Mengumpulkan data.
Langkah ini menuntut peserta didik untuk mencari dan
menggambarkan berbagai macam informasi yang diperlukan guna
memecahkan masalah.

5. Pengujian hipotesis.
Pada langkah ini peserta didik mulai merumuskan
dan mengambil sebuah kesimpulan yang nantinya dapat menjadi acuan dalam penerimaan dan penolakan hipotesis yang telah diajukan.

6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah.
Pada langkah ini peserta didik menggambarkan sebuah rekomendasi yang dapat dilakukan
sesuai dengan rumusan hasil pengujian hipotesis serta rumusan kesimpulan.

Setiap model pembelajaran yang ada memiliki kelebihan serta kekurangan, begitu juga dengan model PBL memiliki kelebihan serta kelemahan yang nantinya perlu di cermati agar memperoleh keberhasilan dalam penggunaanya.

Adapun kelebihan dari penggunaan model PBL diantaranya sebagai berikut :

  • Memberikan tantangan kepada siswa akan kemampuaannya serta memberikan suatu kepuasan dalam menemukan pengetahuan baru untuk siswa.
  • Meningkatkan motivasi serta merangsang aktivitas pembelajaran siswa.
  • Membantu siswa melakukan proses transfer pengetahuan untuk memahami masalah dalam dunia nyata.
  • Membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan barunya serta bertanggung jawab atas pembelajaran yang telah mereka lakukan.
  • Mengembangkan tingkat kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan siswa dalam proses penyesuaian diri dengan pengetahuan baru.
  • Memberikan kesempatan untuk siswa dalam mencoba pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
  • Mengembangkan minat belajar siswa untuk secara terus menerus meskipun pembelajaran dalam pendidikan formal telah berakhir.
  • Memudahkan siswa untuk menguasai konsep-konsep yang telah dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.

Disamping kelebihan-kelebihan diatas, model PBL juga memiliki kelemahan, diantaranya :

  • Pada saat siswa tidak mempunyai niat serta suatu kepercayaan diri dan berangggapan bahwa masalah yang sedang dipelajari sangat sulit untuk dipecahkan, maka mereka biasanya cendrung merasa enggan untuk mencobanya.
  • Sebagian siswa beranggapan jika pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tidak di kuasai, mereka akan enggan untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari. maka dari itu mereka hanya belajar apa yang mereka ingin pelajari saja.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »